Rabu, 29 Februari 2012

MULOK SMKN 5 BJM LISTRIK

RESISTOR

Resistor  tetap  (Fixed Resistor )  adalah hambatan  yang  nilai hambatannya  tetap  karena ukuran  hambatannya    sangat kecil, maka nilai hambatannya untuk yang memiliki daya kecil tidak ditulis pada bodinya melainkan dengan menggunakan kode warna. untuk mengetahui nilai tahanannya, pada bodi Resistor diberi cincin-cincin berwarna yang menyatakan nilai tahanan Resistor.

MACAM-MACAM RESISTOR

1) Resistor Tetap (Fixed Resistor)

Resistor  tetap  (Fixed Resistor )  adalah hambatan  yang  nilai hambatannya  tetap karena ukuran  hambatannya    sangat kecil, maka nilai hambatannya untuk yang memiliki daya kecil tidak ditulis pada bodinya melainkan dengan menggunakan kode warna. untuk mengetahui nilai tahanannya, pada bodi Resistor diberi cincin-cincin berwarna yang menyatakan nilai tahanan Resistor. 
Sedangkan Resistor yang memiliki Daya Besar, 5 Watt, 10 Watt, 15 Watt, 25 Watt atau lebih nilai resistansinya tidak dituliskan dengan kode warna melainkan langsung ditulis dengan angka.  Resistor tetap/ Fixed Resitor umumnya  dibuat dari bahan Karbon, pengkodean nilai resistansinya umumnya ada yang memiliki 4 cincin warna dan ada juga yang memiliki 5 cincin warna. Untuk Resitor dengan toleransi 5% dengan daya 0.5 Watt sampai dengan 3 Watt, dituliskan dengan 4 cincin warna, sedang untuk toleransi  1 % atau 2 % umumnya dengan 5 cincin warna.
 a). Warna-warna Kode.

Warna-warna yang dipakai sebagai kode dan arti nilai pada masing-masing cincin/gelang warna pada Resistor tetap :

No

Warna Kode
Cincin ke-1
Cincin ke-2
Cincin ke-3
Cincin ke 4
Angka ke-1
Angka ke-2
Jumlah nol
Toleransi
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Hitam
Coklat
Merah
Oranye
Kuning
Hijau
Biru
Ungu
Abu-abu
Putih
Emas
Perak
-
1
2
3
4
5
6
7
8
9
-
-
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
-
-
-
0
00
000
0000
00000
000000
0000000
00000000
000000000
0.1
0.01
-
1 %
-
-
-
-
-
-
-
-
5%
10%
Tabel 1 : Tabel Kode Warna Resistor 

CONTOH DENGAN 4 GELANG
I . Kuning = 4
II. Ungu   = 7
III.Merah   = 00
IV. Perak   = 10%
Sehingga pembacaan nilai resistornya adalah...
R = 4700 Ω 10 %
R  = 4 K 2 Ω 10 %.

CONTOH DENGAN 5 GELANG
I.      Merah  = 2
II.    Merah  = 2
III.  Hitam  = 0
IV.   Merah  = 00
V.     Coklat  = 1 %
Sehingga pembacaan nilai resistornya adalah...
R = 220 00 1 %
R = 22 K Ω 1 %



2)  Resistor tidak tetap/ Variable Resistor (Potentio)

a) Resistor tidak tetap/Variabel Resistor adalah Resistor yang nilainya dapat dirubah dengan cara menggeser atau memutar tuas yang terpasang pada komponen
b). Trimpot
Nilai hambatan Trimpot  dapat diubah –ubah dengan cara memutar atau mentrim. Pada radio dan televisi, Trimpot digunakan untuk mengatur besaran arus pada rangkaian Oscilator atau rangkaian
c).    Resistor tidak linier
Nilai hambatan tidak linier dipengaruhi oleh faktor lingkungan,misalnya suhu dan cahaya
d)   Thermistor,nilai hambatanya dipengaruhi oleh suhu.
(1)   TC Thermistor (Positive Temperatur Coefisien)
(2)  Tidak terbuat dari bahan semikonduktor, sehingga makin  tinggi suhunya makin besar nilai hambatanya.
(3) NTC Thermistor (Negative Temperatur Coefisien) Terbuat dari bahan semikonduktor, sehingga makin tinggi suhunya makin kecil nilai hambatannya  (


Rangkuman :

1)     Resistor adalah komponen pasif yang fungsinya sebagai penahan aliran listrik dalam rangkaian elektronik, maka dapat dipakai untuk mengatur arus listrik dan membagi tegangan listrik.

2)     Macam-macam Resistor dapat dikelompokkan kedalam :
a)  Resistor dengan nilai resistansi tetap (Fixt Resistor), nilai resistansinya memakai kode warna :
(1) Resisitor dengan 4 (empat) cincin warna toleransi 5%, 10%
(2) Resistor dengan 5 (lima) cincin warna toleransinya 1 %
a)  Resistor dengan nilai resistansi, dapat dirubah  linier /Variabel :
(1)  Potentio : Geser, Putar
(2)  Trimer Potentio (Trimpot), perubahan dengan alat obeng.
b)  Reisitor dengan nilai perubahan resistansi tidak linier :
(1)  Berubah positif terhadap kenaikan suhu PTC
(2)  Berubah negatif terhadap kenaikan suhu NTC
(3)  Berubah negatif terhadap terhadap kenaikan intensitas sinar LDR
d) Resistor dirangkai seri nilai resistansinya hasil jumlah seluruh nilai resistansi dalam rangkaian.
e) Resistor dirangkai parallel nilai resistansinya merupakan hasil perbandingan dari nilai resistansi dalam rangkaian.
f) Resistor yang dirangkai seri parallel nilai resistansi penggantinya merupakan hasil kombinasi nilai seri parallel dalam rangkaian sesuai konfigurasi merangkainya.